700 atau 7000?
penunggang kuda atau pejalan kaki 2 Samuel 10: 18 vs 1 Tawarikh 19: 18
JAWAB :
* 2 Samuel 10:18
LAI TB, tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu tujuh ratus ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang pasukan berkuda. Sobakh, panglima tentara mereka, dilukainya sedemikian, hingga ia mati di sana.
KJV, And the Syrians fled before Israel; and David slew the men of seven hundred chariots of the Syrians, and forty thousand horsemen, and smote Shobach the captain of their host, who died there.
Hebrew,
וַיָּנָס אֲרָם מִפְּנֵי יִשְׂרָאֵל וַיַּהֲרֹג דָּוִד מֵאֲרָם שְׁבַע מֵאֹות רֶכֶב וְאַרְבָּעִים אֶלֶף פָּרָשִׁים וְאֵת שֹׁובַךְ שַׂר־צְבָאֹו הִכָּה וַיָּמָת שָׁם׃
Translit, VAYÂNÂS {dan mereka lari} 'ARÂM {orang Aram} MIPENÊY {dari hadapan} YISRÂ'ÊL {Israel} VAYAHAROG {dan ia membunuh} DÂVID {Daud} MÊ'ARÂM {dari orang Aram} SYEVA' {tujuh} MÊ'ÕT {ratus} REKHEV {kereta kuda} VE'ARBÂ'ÏM {dan empat puluh} 'ELEF {ribu} PÂRÂSYÏM {pasukan berkuda} VE'ÊT {dan} SYÕVAKH {Sobakh} SAR-TSEVÂ'Õ {pemimpin tentara mereka} HIKÂH {ia melukai} VAYÂMÂT {dan ia mati} SYÂM {di sana}
* 1 Tawarikh 19:18
LAI TB, tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu tujuh ribu ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang pasukan berjalan kaki; juga Sofakh, panglima tentara itu, dibunuhnya.
KJV, But the Syrians fled before Israel; and David slew of the Syrians seven thousand men which fought in chariots, and forty thousand footmen, and killed Shophach the captain of the host.
Hebrew,
וַיָּנָס אֲרָם מִלִּפְנֵי יִשְׂרָאֵל וַיַּהֲרֹג דָּוִיד מֵאֲרָם שִׁבְעַת אֲלָפִים רֶכֶב וְאַרְבָּעִים אֶלֶף אִישׁ רַגְלִי וְאֵת שֹׁופַךְ שַׂר־הַצָּבָא הֵמִית׃
Translit, VAYANAS {dan dia lari} 'ARAM {(orang aram)} MILIFNEI {dari hadapan} YISRAEL {israel} VAYAHAROG {dan ia membunuh} DAVID {daud} ME'ARAM {dari aram} SYIVAT {tujuh} 'ALAFIM {ribu} REKHEV {kereta kuda} VE'ARBA'IM {dan empat puluh} 'ELEF {ribu} 'ISY {orang} RAGLI {pasukan berjalan kaki} VE'ET {dan} SYOFAKH {sobakh} SAR-HATSAVA {kepala pasukannya} HEMIT {ia mati}
Tujuh ratus ekor kuda kereta dalam 1 Samuel 10:18 mengangkut 10 orang di dalamnya menurut 1 Tawarikh 19:18, sebagaimana diterjemahkan oleh Authorized Version 1769, "But the Syrians fled before Israel; and David slew of the Syrians seven thousand men which fought in chariots, and forty thousand footmen, and killed Shophach the captain of the host."
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dapat membuktikan kebenaran ayat Alkitab di antaranya adalah arkeologi. Kereta dengan roda berat, ditarik oleh keledai, dipakai untuk perang untuk upacara-upacara di Mesopotamia Selatan pada milenium ketiga sebelum Masehi, demikian ditunjukkan oleh penemuan-penemuan di Ur, Kis, dan Tell Agrab. Tapi kereta perang yang sebenarnya, yang konstruksinya lebih ringan dan ditarik oleh kuda, belum muncul sampai milenium kedua sebelum Masehi.
Sifat asing kereta itu ditekankan oleh kenyataan, bahwa di banyak bahasa Semit dari dunia kuno, kata untuk kereta perang dibentuk dari akar רכב - 'RKB' "menunggang". Misalnya dalam bahasa Akad 'narkabtu', bahasa Ugarit 'mrkbt', bahasa Ibrani 'merkava', dan bentuknya bahkan diterima di Kerajaan Mesir Baru (mrkbt). Pada paroan kedua milenium kedua sebelum Masehi, suatu golongan masyarakat yang anggotanya dikenal sebagai 'mariannu', dibuktikan di Alalah dan Ugarit dalam Surat-surat Amarna, juga di Kerajaan Mesir Baru. Ini menunjukkan tingkatan mulia seorang pemilik satu kereta atau kereta perang.
Orang Mesir biasanya menempatkan dua sampai empat orang dalam satu kereta perang, umumnya dua orang, seorang sais dan seorang prajurit, tapi Raja Asyur menambah orang ketiga, yang disebut 'salsu rakbu', "penunggang ketiga", yang memainkan tameng untuk melindungi sang Raja. Inilah jumlah yang paling umum, yang juga dianut oleh orang Het. Tapi pada zaman Asyurbanipal kadang-kadang ditempatkan lebih dari empat orang dalam satu kereta kuda.
Kuda kereta dalam 2 Samuel 10:18, Ibrani רכב - 'REKEV', KJV 'chariots' ada beberapa jenis, ada kuda kereta ala Mesir, Kanaan, Salomo, Asyur, Persia, Yunani dan lain-lain. Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir, dinaikkan dan dihormati di atas kuda kereta. Ini adalah kuda kereta ala Mesir yang biasanya diisi dua orang saja. Kereta perang orang Kanaan berbeda dengan Mesir, dapat diselidiki lebih lanjut dalam kitab Yosua dan Hakim-hakim, terlalu panjang jika diuraikan di sini.
Di zaman Daud dan Salomo, khusus untuk kuda kereta yang dinaiki raja biasanya diisi oleh raja plus pengawal dan pengemudi kereta, misalnya 1 Raja-raja 22:34, namun kereta kuda yang digunakan oleh pasukan biasanya berisi lebih dari empat orang. Kereta kuda dengan dua atau tiga orang jelas sarana utama dalam pertempuran di tanah datar, tapi dapat menjadi penghalang di daerah yang tidak rata. Wilayah Israel adalah daerah pegunungan yang tidak rata, bandingkan dengan kisah Gideon, pintu gerbang Perunggu dari Salmaneser III melukiskan kesulitan yang dijumpai dalam suatu pertempuran di hulu Sungai Tigris di mana banyak orang berada di atas kereta perang untuk membantu kesulitan ini. Penggalian-penggalian di Hazor menunjukkan betapa besarnya kereta dapat dimuat oleh orang pada zaman itu.
Kereta perang Israel umumnya mengangkut tiga orang sesuai dengan kondisi geologis tanah Kanaan namun kereta kuda yang diperangi oleh Daud adalah kereta kuda orang Aram ('Syrians') yang daya tampungnya jauh lebih besar.
Untuk jelasnya, bandingkan 1 Tawarikh 19:18 menurut King James Version, "But the Syrians fled before Israel; and David slew of the Syrians seven thousand men which fought in chariots, and forty thousand footmen, and killed Shophach the captain of the host." , perhatikan ungkapan 'seven thousand men which fought in chariots', sedangkan 2 Samuel 10:18 menulis 'the men of seven hundred chariots'
Dalam naskah Ibrani, kedua kitab Samuel merupakan satu kitab saja. Pemisahan yang sekarang kita miliki kurang tepat, karena menyebabkan tercerainya hikayat Daud dari peristiwa Saul yang mendahsyatkan di pegunungan Gilboa. Para pengarang Septuaginta menganggap Samuel dan Raja-raja selaku suatu hikayat Kerajaan Israel yang lengkap yang terbagi dalam 4 kitab. Ketika kitab-kitab ini diterjemahkan dalam bahasa Latin disebut Kitab-kitab Raja-raja, sehingga kedua kitab Samuel yang kita miliki masing-masing disebut Kitab Raja-raja (Ibrani: מלכים – MÊLAKHÏM } yang pertama dan yang kedua.
Kemungkinan penanggalan yang paling tua untuk seluruh karya itu agaknya adalah pada akhir abad ke-10 sebelum Masehi. Mutu bahasa Ibraninya dan kebersihannya dari pengaruh bahasa Aram menghunjuk pada waktu terdahulu sumber-sumbernya dikarang, dan hal itu bukannya berarti kitab selengkapnya diselesaikan pada waktu itu.
Sangat disayangkan bahwa naskah Ibrani yang kita miliki, yakni naskah Masoret, dari kedua kitab Samuel kurang terpelihara. Nampaknya di beberapa tempat ada bagian yang hilang, lagi pula di banyak tempat lainnya dalam naskah Masoret ini terdapat bagian-bagian yang janggal bahkan kadang-kadang sama sekali tidak berarti. Terjemahan Septuaginta, dalam kebanyakan bagian itu memberi arti yang lebih tepat. Dalam hal ini para sarjana seolah-olah tidak punya pedoman lain kecuali menggunakan Septuaginta untuk menjelaskan naskah Ibrani.
Kitab Tawarikh ( דברי הימים - DIVREY HAYAMIM ) berarti Kejadian-kejadian sehari-hari atau sejarah, tapi judul itu tidak cukup untuk mengungkapkan sifat atau tujuan kitab Tawarikh. Sebutan yang dipakai dalam terjemahan-terjemahan Roma Katolik 'paralipomena' berasal dari Septuaginta melalui Vulgata. Suatu batas waktu yang paling awal bagi waktunya kitab-kitab ini ditulis yaitu ± 537 sebelum Masehi. Namun bukti-bukti agaknya mengharuskan kita mengambil kesimpulan bahwa Tawarikh dan Ezra-Nehemia semula mewujudkan satu Kitab. Hal ini mengalihkan waktu penulisan itu hingga setelah 430 sebelum Masehi.
Salah satu dari soal-soal pokok dalam kitab Tawarikh dikaitkan dengan bilangan-bilangan di dalamnya. Banyak dari antara bilangan-bilangan itu terlalu besar, beberapa tidak cocok dengan kitab Samuel dan Raja-raja, sedang yang lain bertentangan dengan penemuan-penemuan arkeologis. Namun ada bilangan-bilangan yang lain yang tidak akan berarti jika kita menerima saran yang biasa diberikan, yaitu kita menghadapi pernyataan berlebih-lebihan saja. Pemecahan yang paling mungkin ialah, bahwa kita berhadapan dengan kerusakan naskah dalam sumber-sumbernya atau dalam penerusan kitab Tawarikh. Suatu penyelidikan ke dalam silsilah-silsilah akan menunjukkan betapa banyak kerusakan telah terjadi. Tapi, suatu segi yang lain harus dipertimbangkan. Bilangan-bilangan dari 1.000 ke atas dipakai bukan hanya sebagai angka-angka bulat, tetapi juga secara berlebih-lebihan. Demikianlah dalam banyak hal barangkali yang dimaksud jumlah besar saja, atau angka yang besar sekali.
Kemungkinan dan penjelasan yang paling logis adalah tujuh ratus kereta kuda ( שבע מאות רכב - SYEVA' MÊ'ÕT REKHEV)) dalam 2 Samuel 10:18 mengangkut 10 orang di dalam kereta kuda sehingga menjadi angka tujuh ribu kereta kuda ( שבעת אלפים רכב - SYIV'AT 'ALÂFÏM REKHEV) dalam 1 Tawarikh 19:18. Kitab Samuel menghitung jumlah kereta kuda sedangkan Tawarikh menunjuk jumlah orang dalam kereta kuda. Bandingkan dengan terjemahan King James Version (Authorized Version 1769) di bawah ini:
* 2 Samuel 10:18,
"And the Syrians fled before Israel; and David slew the men of seven hundred chariots of the Syrians, and forty thousand horsemen, and smote Shobach the captain of their host, who died there."
* 1 Tawarikh 19:18,
"But the Syrians fled before Israel; and David slew of the Syrians seven thousand men which fought in chariots, and forty thousand footmen, and killed Shophach the captain of the host."
Authorized Version menerjemahkannya dengan lebih baik, dalam Samuel, 'the men of seven hundred chariots', "orang dari 700 kereta" sedangkan dalam Tawarikh 'seven thousand men which fought in chariots', "tujuh ribu orang yang berperang dalam kereta".
Bahasa Ibrani memang unik, orang Yahudi tidak memerlukan huruf hidup, mereka menulis huruf mati saja sudah tahu arti kata itu. Ungkapan שבע מאות רכב - "SYB M'T RKB" dibubuhi huruf hidup (oleh para Masoret) menjadi : שְׁבַע מֵאֹות רֶכֶב -"SYEVA' ME'AT REKEV", dan שבעת אלפים רכב - "SYB'T 'LFYM RKB" menjadi שִׁבְעַת אֲלָפִים רֶכֶב - "SYEV'AT 'ELEFIM REKEV". Membaca huruf mati ini saja, orang Yahudi sudah tahu bahwa yang dimaksud adalah "700 kereta", dan yang satu lagi "7000 orang dalam kereta".
Bagaimana pula dengan Septuaginta?
Septuaginta (LXX) menulis 2 Samuel 10:18,
και εφυγεν συρια απο προσωπου ισραηλ και ανειλεν δαυιδ εκ της συριας επτακοσια αρματα και τεσσαρακοντα χιλιαδας ιππεων και τον σωβακ τον αρχοντα της δυναμεως αυτου επαταξεν και απεθανεν εκει
Translit, kai ephugen suria apo prosôpou israêl kai aneilen dauid ek tês surias heptakosia harmata kai tessarakonta khiliadas ippeôn kai ton sôbak ton arkhonta tês dunameôs autou epataxen kai apethanen ekei
Dan 1 Tawarikh 19:18,
και εφυγεν συρος απο προσωπου δαυιδ και απεκτεινεν δαυιδ απο του συρου επτα χιλιαδας αρματων και τεσσαρακοντα χιλιαδας πεζων και τον σωφαχ αρχιστρατηγον δυναμεως απεκτεινεν
Translit, kai ephugen suros apo prosôpou dauid kai apekteinen dauid apo tou surou hepta khiliadas harmatôn kai tessarakonta khiliadas pezôn kai ton sôphakh arkhistratêgon dunameôs apekteinen
[1] "Tujuh ratus kereta kuda", Ibrani שבע מאות רכב - "SYB M'T RKB", Septuaginta επτακοσια αρματα - 'heptakosia harmata'.
[2] "Tujuh ribu orang di atas kereta kuda", Ibrani שבעת אלפים רכב - "SYB'T 'LFYM RKB", Septuaginta επτα χιλιαδας αρματων - 'hepta khiliadas harmatôn'.
Kata αρματα -'harmata' merujuk kepada kereta sedangkan αρματων - 'harmatôn' merujuk orang-orang yang ada di dalam kereta.
Kata αρματα - 'harmata' adalah bentuk jamak αρμα - 'harma' dalam kasus datif (obyek langsung).
Sedangkan αρματων - 'harmatôn' kasusnya genitif merujuk kepada milik.
Contoh lain dalam Perjanjian Baru adalah kata ρημα - 'rhêma', "perkataan", misalnya:
* Lukas 1:65
LAI TB, Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur ('RHÊMATA') di seluruh pegunungan Yudea.
KJV, And fear came on all that dwelt round about them: and all these sayings were noised abroad throughout all the hill country of Judaea.
TR, και εγενετο επι παντας φοβος τους περιοικουντας αυτους και εν ολη τη ορεινη της ιουδαιας διελαλειτο παντα τα ρηματα ταυτα
Translit, kai egeneto epi pantas phobos tous perioikountas autous kai en holê tê oreinê tês ioudaias dielaleito panta ta rhêmata tauta"
* Lukas 24:8,
LAI TB, Maka teringatlah mereka akan perkataan ('RHÊMATÔN') Yesus itu."
KJV, And they remembered his words,
TR, και εμνησθησαν των ρηματων αυτου
Translit, kai emnêsthêsan tôn rhêmatôn autou
Salah satu salinan naskah Ibrani lain menulis tujuh ratus dan tujuh ribu itu dengan nilai (sumber: Treasury of Scripture Knowledge). Masing-masing abjad Ibrani punya nilai tersendiri ibarat angka Romawi I, V, X, L, C, dan M yang mewakili 1, 5, 10, 50, 100 dan 1000.
א -'ÂLEF hingga י – YÕD punya nilai 1 hingga 10,
י – YÕD hingga ק – QÕF punya nilai 10 hingga 100 dengan kelipatan 10,
dan dari ק – QÕF hingga ת – TÂV bernilai 100 hingga 400.
Angka 11 ditulis יא – YÕD-'ÂLEF, 21 ditulis כא – KÂF-'ÂLEF.
Angka 11 saja boleh merupakan kombinasi יא – YÕD-'ÂLEF (10+1), אי – 'ÂLEF-YÕD (1+10), הו – HÊ'-VÂV (5+6), דדג – DÂLET-DÂLET-GÏMEL (4+4+3), atau kombinasi lainnya.
Berikut ini daftar simbol angka-angka dalam aksara Ibrani :
א - 'ÂLEF = 1
ב - BÊT = 2
ג - GÏMEL = 3
ד - DÂLET = 4
ה - HÊ' = 5
ו - VÂV = 6
ז - ZAYIN = 7
ח - KHET = 8
ט - TÊT = 9
י - YÕD = 10
כ - KÂF = 20
ל - LÂMED = 30
מ - MÊM = 40
נ - NÛN = 50
ס - SÂMEKH = 60
ע - 'AYIN = 70
פ - PÊ' = 80
צ - TSÂDÊ = 90
ק - QÕ F = 100
ר - RÊSY = 200
ש - SYÏN = 300
ת - TÂV = 400
ך - KÂF SÕFÏT = 500
ם - MÊM SÕFÏT = 600
ן - NÛN SÕFÏT = 700
ף - PÊ' SÕFÏT = 800
ץ - TSÂDÊ SÕFÏT = 900
Nah, angka 700 mereka tulis ן - NÛN PESYÛTA, NÛN SÕFÏT, atau NÛN-akhir yaitu huruf נ - NÛN yang digunakan pada akhir kata, yang ditransliterasi dengan "N" kapital.
Sedangkan 7000 adalah זֹ - ZAYIN dengan satu tag (mirip titik) di atasnya.
ן = 700
זֹ = 7000
Keliru menulis ן - NÛN PESYÛTA dengan זֹ - ZAYIN saja sudah mengubah angka 700 menjadi 7000. Kesalahan penyalinan seperti ini sering dijumpai yakni tercampur-aduknya huruf-huruf yang serupa bentuknya. Oleh karena itulah, studi textual criticism hingga saat ini masih terus dilaksanakan untuk menentukan wujud suatu naskah dalam bentuknya seperti dimaksudkan oleh penulisnya.